Wednesday, 2 October 2013

PAPER PENYULUH PERTANIAN



MENEBAR BIBIT-BIBIT PENCERAH
PERTANIAN INDONESIA


      Oleh :
·         Niki Siwi Utami
·         Primavera Agung S

          PROGAM KEAHLIAN
      PARAMEDIK VETERINER



PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu sektor penting yang menunjang kehidupan bangsa Indonesia.Lahan yang luas dan subur yang dimiliki negara Indonesia menjadikan pertanian sebagai lahan yang memiliki nilai keekonomian.Pentingnya pertanian ini ditandai dengan banyaknya penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai petani.
Mayoritas petani di Indonesia belajar tentang pertanian secara otodidak.Untuk itu, dibutuhkan generasi penyuluh pertanian yang cerdas,kreatif dan peduli terhadap pertanian di Indonesia. Namun banyak agen penyuluh belum terlatih dalam proses mengubah sikap, khususnya dalam hal komunikasi dan pendidikan orang dewasa. Kebanyakan agen penyuluhan memperoleh pendidikan formal tentang cara-cara mengubah atau memperbaiki cara bertani. Sehingga dibutuhkan juga agen-agen penyuluhan yang sangat berkompeten untuk membuat keputusan-keputusan untuk masa mendatang mengenai peranan pelayanan penyuluhan dan pelaksanaannya.
Penyuluhan Pertanian adalah suatu upaya untuk terciptanya iklim yang kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar dapat berkembang menjadi dinamis serta mampun untuk memperbaiki kehidupan dan penhidupannya dengan kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu menolong dirinya sendiri . Fungsi penyuluhan pertanian terutama adalah memfasilitasi dan memotivasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha agar tercapai tujua;n pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan peningkatan modal sosial, sehingga mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.Penyuluh pertanian seperti itu haruslah didukung oleh pendidikan pertanian kejuruan yang diselenggarakan untuk kaum muda yang tengah memasuki dunia pertanian.



1.2 Tujuan
Penulisan paper Menebar Benih-Benih Pencerah Pertanian Indonesia mempunyai tujuan
sebagai berikut:
a). Memberikan wawasan tentang bagaimana menjadi tenaga penyuluh yang
cerdas,inovatif dan peduli terhadap pertanian di Indonesia.
b). Memberikan solusi dan gagasan untuk memajukan pertanian di Indonesia.
c). Menumbuhkan semangat dan memotivasi generasi penyuluh pertanian sebagai agen
perubahan untuk lebih memajukan pertanian di Indonesia.


BAB II
ETIKA PENYULUHAN

Kemampuan agen penyuluhan untuk mempengaruhi petani mengalami peningkatan, sebagian disebabkan oleh pembangunan di bidang teknologi komunikasi dan informasi, dan sebagian lagi oleh penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam penyuluhan. Penggunaan kemampuan tersebut tidak hanya demi kepentingan kemanusiaan,tetapi sekaligus dapat berakibat fatal, yaitu pembangunan yang menyiratkan bahwa agen penyuluhan harus memegang tanggung jawab ekstra dalam bertindak. Pembangunan serupa terjadi pula dalam bidang-bidang lain.
Teknologi kemiliteran dewasa ini dianggap lebih sanggup untuk “menodai” kemanusiaan daripada persenjataan yang dipakai sebelum itu.Oleh sebab itu,agen penyuluhan dihadapkan pada isu-isu tentang kode etik. Tidak dapat dijelaskan bagaimana cara agen penyuluha  menghadapinya, tetapi muncul beberapa pertanyaan masalah etika yang harus ditanggapi oleh agen penyuluhan dengan jawaban yang memuaskan hati nurani mereka.Perilaku agen penyuluhan dipengaruhi oleh organisasi mereka, oleh nilai-nilai profesional yang telah ditanamkan kepada mereka, dan oleh masyarakat luas yang melingkupinya.
Masing-masing kelompok memiliki pendapat sendiri mengenai bagaimana seharusnya agen penyuluhan berperilaku dan kadang-kadang pendapat-pendapat itu saling bertentangan. Agen penyuluhan mungkin menghadapi berbagai pilihan etika yang sulit karena nilai-nilai dan norma-norma yang mereka anut berbeda dari klien mereka,para pemimpin mengharapkan mereka untuk mempromosikan pesan-pesan penyuluhan yang menurut pandangan klien tidak menguntungkan, dan terdapat pertentangan antar kepentingan di antara populasi yang berbeda-beda.Adanya tekanan, produk samping dari perkembangan industri modern,ditambah dengan kesadaran bahwa negara-negara kaya menjadi semakin kaya,sedangkan negara-negara miskin tetap miskin, mendorong banyak orang untuk meninjau kembali norma dean tata nilai masyarakat. Hal demikian merupakan tugas yang paling penting bagi agen penyuluhan untuk mendorong petani mengangkat isu tersebut. Satu diantara tujuan pendidikan penyuluhan dan latihan pengembangan adalah memperbesar otonomi pribadi dengan mengembangkan kebebasan individu untuk mengambil keputusan sendiri.
Kemungkinan bahwa agen penyuluhan akan mendorong petani ke arah yang tidak diinginkan lebih kecil bila mereka lebih memahami petani, nilai-nilai yang mereka anut ,situasi-situasi pribadi mereka dan struktur social masyarakat mereka.


BAB III
STRATEGI KERJA PENYULUH

Cara terbaik untuk membantu petani, agen penyuluhan harus mempertimbangkan hal-hal serupa saat memilih atasan. Proses membantu strategi tersebut berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
·   Masalah apa yang dihadapi oleh petani?
·   Berapa besar rasa ingin tahu yang harus diciptakan untuk mencapai tujuan?
·   Apa yang dilakukan bila perubahan yang terjadi hanya sebagian dari yang diketahui?
·   Kriteria apa yang akan digunakan untuk menilai suatu pilihan?
Biasanya banyak kesempatan untuk menemukan pemecahan masalah bila petani lebih cepat tanggap. Erosi tanah misalnya,jauh lebih mudah ditanggulangi pada tahap awal daripada sesudah menimbulkan kerusakan yang besar. Walaupun demikian,agen penyuluhan dihadapkan pada tugas yang sangat sulitbila mengetahui seorang petani mempunyai masalah yang pemecahannya belum diketahui seperti masalah penyakit.
Bagaimana agen penyuluh dapat memanfaatkan dalam tugasnya rasa khawatir yang dimiliki petani? Manusia pada umumnya lebih cepat mengubah sikap bila berada dalam kekhawatiran kemudian diberi cara praktis untuk mengurangi kekhawatiran. Perasaan demikian menjadi berkurang jika diajarkan cara menggunakan campuran yang tepat, mengenakan pakaian pelindung, dan mencuci tangan sesudah melakukan penyemprotan.
Yang menjadi pertimbangan adalah prioritas kepentingan, perubahan sikap sesuai dengan yang dihendaki atau dikhawatirkan petani.Kebanyakan hasil pelaksanaan suatu program penyuluhan hanya sebagian yang diketahui. Apakah seharusnya agen penyuluhan menerangkan mengenai ketidakpastian ini kepada petani? Apa yang akan dilakukannya jika petani meminta saran yang konkret? Jika agen penyuluhan memberi keterangan yang ragu-ragu apakah petani merasa sekadar ditanggapi atau mungkin akan melemparkan tanggung jawab jika hasilnya berbeda dengan yang diharapkan? Dengan kata lain,apakah agen penyuluhan sekadar melindungi dirinya dari suatu kritik? Telah disinggung dampak-dampak yang tak dapat dihindari dari penggunaan dieldrin. Petani yang ladangnya terkontaminasi memutuskanuntuk menuntut agen penyuluhan yang memberikan saran yang menyesatkan itu. pakah kepentingan dan sistem nilai petani merupakan satu-satunya kriteria ketika mengevaluasi hasil berbagai pilihan, ataukah termasuk penyuluhdan pihak-pihak lain yang terlibat memegang peranan? Petani sering menanyakan apa yang terbaik bagi dirinya? Apakah pertanyaan ini memerlukan jawaban? Jika ya, mengapa? Apakah sekadar untuk menyenang hati petani? Agen penyuluhan pertanian sering mendiskusikan dampak program penyuluhan terhadap pendapatan petani, tetapi jarang yang membicarakan tentang pengaruh status atau perasaan pribadinya.
`Kenapa? Apakah penting bagi agen penyuluhan agar petani menentukan pilihannya sendiri? Jika ada kepentingan lain nya memberikan perhatian? Sebagai contoh, penggunaan pupuk fosfat yang biasanya menaikkan hasil panen di beberapa wilayah pupuk fosfat malah tercuci ke sungai atau danau sehingga terjadi masalah-masalah eutrofikasi.
Calon agen penyuluhan seharusnya mengetahui tujuan,kebijaksanaan dan kelompok sasaran dari organisasi penyuluhan, serta kesediaannya bekerja dengan berbagai kendala untuk mencapai tujuan.



BAB IV
AGEN PENYULUH YANG MEMENUHI PERANAN

Yang jelas,tidak semua agen penyuluhan pertanian dapat memenuhi kriteria yang diinginkan ini. Organisasi penyuluhan beserta agen penyuluhannya perlu mencamkan beberapa hal di bawah ini bila ingin membantu petani membentuk pendapat yang sehat dan mengambil keputusan yang efektif.
a.       Pimpinan penyuluhan dan agen penyuluhan seharusnya dapat dengan jelas mempertimbangkan dalam situasi bagaimanakah mereka bisa mempengaruhi dan pada situasi bagaimanakah mereka harus mempengaruhi petani.
b.      Kepercayaan petani terhadap agen penyuluhan merupakan syarat penting bagi penyuluhan.Untuk memperoleh kepercayaan ini petani harus diyakinkan bahwa agen penyuluhan mencoba untuk melayani dan bersimpati pada kepentingan petani dan ahli pada bidangnya.
c.       Tindakan pribadi bisa dihalangi oleh lingkungan. Pimpinan penyuluhan dan agen penyuluhan wajib bertanya kepada dirinya sendiri apakah mereka bisa membantu petani memanfaatkan kesempatan yang ada di sekitarnya atau apakah mereka mengharapkan bisa mencapai tujuan dengan membantu petani untuk mempengaruhi lingkungan tersebut. Apa yang akan dilakukan jika petani yakin agen penyuluhan hanya bisa efektif  jika lingkungan telah berubah, padahl petani tidak berada dalam kondisi yang dapat mewujudkan perubahan ini.
d.      Agen penyuluhan yang ingin membantu petani harus bisa melihat segala sesuatunya dari sudut pandang petani : masalahnya,tujuannya,pengetahuannya dan penggunaan bahasanya. Mungkin mereka memerlukan bantuan untuk dapat menyatakan perasaannya yang mempengaruhi perilakunya agar semua dapat dibicarakan secara terbuka.
e.       Agen penyuluhan dapat menggunakan secara sistematis informasi yang diperoleh dari evaluasi progam penyuluhan,bagaimana progam tersebut dilaksanakan sejauh ini, dampak yang ditimbulkan beserta penyebabnya.Umpan balik dari informasi ini penting untuk tugas penyuluhan yang efektif.
f.       Agen penyuluh pertanian juga perlu memahami banyak aspek yaitu produksi tanaman dan ternak, pertanian sebagai suatu usaha, proses pembangunan pertanian, petani dan cara mereka belajar serta masyarakat pedesaan.
Agen penyuluhan pertanian dapat melakukan peranan dan tugasnya seperti yang digariskan di atas jika memenuhi persyaratan tertentu. Agen penyuluhan harus memiliki pengetahuan teknis yang memadai untuk memecahkan masalah petani, atau harus mampu memperoleh suatu pengetahuan jika diperlukan. Informasi yang diberikan harus cepat.Petani dengan segera akan kehilangan kepercayaan jika saran yang diberikan keliru, padahal sebenarnya informasi yang benar dapat diberikan.
Agen penyuluhan seharusnya juga membina hubungan dengan petani yang akan berguna bagi perkembangan mereka. Agen penyuluhan harus mengendalikan perasaannya karena dapat mempengaruhi hubungannya dengan petani.
Banyak organisasi penyuluhan berpandangan sempit mengenai penyuluhan dan peran agen penyuluhan pertanian daripada yang telah dibicarakan dalam bab ini. Organisasi melihatnya sebagai suatu proses penyediaan informasi kepada petani atas permintaan dan memperkenalkan perubahan teknis bidang pertanian sebagai sesuatu yang diinginkan dan bukan sebagai seorang penyuluh yang mempromosikan pengembangan dan kebebasan petani. Penafsiran seperti ini memerlukan penampilan dengan tolok ukur yang lebih rendah karena perubahan yang hendak dicapai agen penyuluhan yang demikian jauh lebih terbatas.



BAB V
KRITERIA PENYULUH PERTANIAN YANG BAIK

Pembangunan pertanian harus diarahkan pada terciptanya tenaga petani yang terampil dalam mengelola usaha taninya juga terbentuknya masyarakat petani yang maju, bersemangat profesional sehingga mampu menghadapi tantangan dan permasalahan dalam melaksanakan usaha taninya.Penyuluh pertanian pada dasarnya dapat berperan sebagai pengisi kehampaan desa, penyebar hasil-hasil penelitian, pelatih pengambilan keputusan, rekan pemberi semangat, pendorong peningkatan produksi suatu komoditas dan pelayanan pemerintah.
Penyuluh pertanian yang baik dari segi kualitas personilnya mampu berkomunikasi dengan petani, yakni: mehamami bahasa sasaran,mampu mendengarkan dan memahami kehidupan petani.Selain itu, penyuluh pertanian harus mampu bergaul dengan orang lain(sabar,pengertian,perhatian dan rendah hati),seorang penyuluh pertanian tidak boleh mendikte. Berpikir logis dan berinisiatif  sesuai dengan keadaan di lapangan.
Dari segi professional penyuluh pertanian yang baik memiliki rasa empati,mampu menghayati permasalahan yang dihadapi petani sebagai permasalahannya sendiri,mempunyai kredibilitas yang berkaitan dengan ketrampilan,tingkat pengetahuan,dan juga sanggup menjadi penengah yang baik dan mau belajar dari hal-hal yang ditemui.


KESIMPULAN

1.      Penyuluh pertanian merupakan peran yang tidak mudah,  mengubah usaha tani dan perilaku petani beserta masyarakatnya. Seorang penyuluh harus memiliki kompetensi dan selain itu penyuluh pertanian harus memiliki skill yang kompetitif.
2.      Peran penyuluh pertanian sebagai agen perubahan harus bisa menyesuaikan situasi dan kondisi yang dihadapi petani dan diperlukan adanya strategi tertentu dalam penyampaian nya di lapangan, Untuk memperoleh kepercayaan petani dengan meyakinkan bahwa agen penyuluhan mencoba untuk melayani dan bersimpati pada kepentingan petani dan ahli pada bidangnya.
3.      Peran agen penyuluhan adalah membantu petani membentuk pendapat yang sehat, dan membuat keputusan yang efektif. Petani didorong untuk mengembangkan kebebasan yang luas di dalam pengambilan keputusan.
4.      Sebagai penyuluh pertanian juga harus memperhatikan persiapan dan metode penyampaian yang akan dilakukan sebelum diadakan kegiatan penyuluhan.




DAFTAR PUSTAKA

-Van den Ban,A.W dan Hawkins,H.S.1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta.
-Smith, P.1989. The management of change. dalam: Management in Agricultural and Rural Development, bab 7. London: Elsevier Applied Science
-Pareek, U. dan Venkteswara Rao, T. 1992. Designed and Managing Human Resource System. Edisi kedua. Oxford dan New Delhi: IBH (Indian Book House).
-Smith,P.1989. Management in Agricultural an Rural Development. London:Elsevier.
-Umali,D.L. dan Schwartz, L. 1994. Public and private agricultural extension: beyond tradisional frontiers. Washington DC: World Bank Discussion Paper, 236

0 comments:

Post a Comment

 
Blognya Primavera Blogger Template by Ipietoon Blogger Template